Ribuan Buruh Kepung Mapolda Jatim

SURABAYA - Sekitar seribu buruh menggelar aksi di depan Markas Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Timur (Jatim). Mereka menolak kriminalisasi yang dilakukan oleh aparat penegak hukum terhadap para aktivis dan Pimpinan Serikat Buruh.

Aksi ribuan buruh ini sempat membuat Jalan Ahmad Yani, lumpuh sesaat. Sebab ribuan buruh memenuhi jalan di depan Mapolda Jatim. Elemen buruh yang ikut dalam aksi tersebut adalah Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI), Persatuan Pergerakan Buruh Indonesia (PPBI), dan Serikat Kebudayaan Masyarakat Indonesia (Sebumi).

Pujianto, kordinator lapangan (Korlap) yang ditemui di sela-sela aksi mengatakan, buruh-buruh di Indonesia selalu dikriminalisaikan oleh aparat penegak hukum. Hal itu merupakan preseden buruk bagi dunia kerja di Indonesia.

"Banyak aparat penegak hukum kita yang sudah terbeli oleh kaum pengusaha sehingga kaum buruh dikorbankan," kata Pujianto yang juga menjabat sebagai Ketua Lembaga bantuan Hukum (LBH) FSPMI Jatim, Kamis (21/10/2010).

Dia mencontohkan kasus yang menimpa Jazuli, salah satu aktivis buruh. Gara-gara membela anggotanya yang di-PHK oleh PT Sri Rejeki Mebelindo, Pasuruan, dia malah dijerat pasal pencemaran nama baik.

"Ini kan aneh, masa membela orang tertindas kok malah dikenai pasal pencemaran nama baik," tandasnya.

Karena itu, ancaman pencekalan serta pemenjaraan aktivis buruh tidak boleh dibiarkan. Jika terus dibiarkan, lanjutnya, akan menjadi sebuah kehancuran perjuangan kaum buruh dan akan terus menjadi momok buruh dalam berjuang menuntut hak-hak yang selama ini dikebiri oleh kaum kapitalis.

Dalam aksi yang digelar di bawah panasnya matahari, para pendemo miminta untuk bertemu dengan Kepala Kepolisian Daerah Jawa Timur. Sayangnya, Kapolda tidak berada ditempat. Karena dinilai tidak bisa berkomitmen terhadap buruh, akhirnya massa bergerak menuju Kantor Gubernur Jawa Timur.