Jakarta - Belakangan, sejumlah vendor teknologi sedang giat-giatnya mempromosikan cloud computing agar bisa diadopsi industri. Namun satu hal yang patut dicermati sebelum mencicipi layanan komputasi awan ini, yaitu pastikan akses internet yang digunakan tidak memble.
Menurut Effendi Ibrahim, Norton Internet Safety Advocate & Consumer Business Lead Asia, Symantec, cloud computing memang menawarkan solusi teknologi yang bisa membantu perusahaan dalam menjalankan aktivitas bisnisnya.
Namun sebelum memanfaatkan teknologi tersebut, ada baiknya si perusahaan berkaca, seberapa handal kemampuan internet broadband yang mereka gunakan? Hal ini bukanlah basa-basi, sebab aktivitas cloud computing sangat bergantung dari akses internet.
"Basis cloud adalah internet. Jika cloud (internet-red.) yang digunakan sudah mumpuni, maka keberadaan device di sini tidak terlalu penting. Yang penting adalah akses internet yang memadai dan aplikasi serta platform apa yang ada di sana (cloud-red.)," jelasnya, dalam perbincangan santai dengan detikINET.
Komputasi awan sendiri, menurut Wikipedia, merupakan gabungan pemanfaatan teknologi komputer dan pengembangan berbasis internet (awan). Awan sendiri digunakan sebagai metafora dari internet, sebagaimana awan yang sering digambarkan pada diagram jaringan komputer.
Sementara menurut sebuah makalah yang dipublikasikan IEEE Internet Computing, komputasi awan adalah suatu paradigma di mana informasi secara permanen tersimpan di server di internet dan tersimpan secara sementara di komputer pengguna (client) termasuk di dalamnya adalah desktop, komputer tablet, notebook, komputer tembok, handheld, sensor-sensor, monitor dan lainnya.
Dari pengertian di atas, dapat dilihat betapa pentingnya keberadaan internet di sini untuk mengoperasikan teknologi cloud computing yang ingin diadopsi perusahaan. Sebab yang dimaksud cloud di sini tak lain adalah ranah internet itu sendiri.
Cloud computing sendiri diyakini Effendi tak cuma untuk konsumsi korporat atau perusahaan besar, namun juga bisa dimanfaatkan oleh kalangan consumer. Hanya mungkin skalanya berbeda.
"Seperti misalnya untuk online storage, itu juga bisa dikatakan sudah menggunakan cloud karena berbasis di awan," tukasnya.
Fenomena cloud computing juga diiringi dengan isu keamanan di layanan awan tersebut. "Maksudnya adalah, bagaimana memastikan data-data yang tersimpan di cloud itu aman?" lanjut Effendi.
Symantec yang menaungi produk keamanan Norton, mengaku sudah memiliki solusi untuk persaingan di layanan cloud computing ini, baik dari sisi consumer atau enterprise.
"Bahkan bagi Symantec, cloud ini bukan hal baru," pungkasnya.
( ash / fyk )
- Judul : Internet Memble, Jangan Mimpi Cicipi Cloud Computing!
- Penulis : Unknown
- Kategori : Otomotif
-
Rating : 100% based on 10 ratings. 5 user reviews.
Item Reviewed: Internet Memble, Jangan Mimpi Cicipi Cloud Computing!
9 out of 10 based on 10 ratings. 9 user reviews.
0 komentar
Berkomentarlah dengan Bahasa yang Relevan dan Sopan.. #ThinkHIGH! ^_^