Today juga pernah mengabarkan fenomena manusia bulu di Thailand, Supatra Sasuphan. Sebenarnya apa yang menyebabkan seorang manusia bisa tumbuh bulu di sekujur tubuhnya? Beberapa ilmuwan sempat mengadakan penelusuran. Ada yang mengaitkan dengan genetika. Penelitian terus dilanjutkan hingga menemukan bahwa ada jenis gen tertentu yang menyebabkan beberapa orang menjadi tertutup rambut tebal. Ini telah diidentifikasi oleh para ilmuwan.
Bagi para ilmuwan, ada kurang dari 100 kasus "werewolf syndrome" di seluruh dunia. Ini merupakan hasil kondisi lapisan rambut tebal yang terus tumbuh di seluruh tubuh hingga wajah penderita memberikan penampilan layaknya manusia serigala. Profesor Xue Zhang dari Peking Union Medical College telah menguji seorang pria dengan kondisi penuh bulu. Ternyata ia memiliki gen tambahan yang terletak pada kromosom X yang mungkin bertanggung jawab untuk pertumbuhan rambut tidak normal.
Secara medis, kondisi abnormal ini disebut Hypertrichosis. Tak jarang fenomena ini juga dikenal dengan istilah "werewolf syndrome" dan kondisi ini dianggap sangat langka, dengan kurang dari 100 kasus yang didokumentasikan di seluruh dunia. Namun para peneliti ini tahu bahwa gangguan bisa berjalan dalam keluarga, dan pada tahun 1995 mereka sempat menelusuri lokasi perkiraan mutasi gen itu pada bagian dari kromosom X (salah satu dari dua kromosom jenis kelamin). Sementara ada kasus dalam keluarga Meksiko dipengaruhi oleh hipertrikosis (Hypertrichosis).
Hypertrichosis (juga disebut Ambras Syndrome) adalah juml ah yang abnormal dari pertumbuhan rambut pada tubuh. Ini juga dikenal dengan istilah werewolf syndrome. Ada dua jenis hipertrikosis, yakni Hipertrikosis umum, yang terjadi di seluruh tubuh, dan jenis lokal hipertrikosis, yang terbatas pada wilayah tertentu. Ini juga bisa berupa bawaan sejak lahir atau bisa juga diperoleh di kemudian hari. Pertumbuhan rambut berkelebihan ini bisa terjadi dalam wilayah di kulit dengan pengecualian rambut dari wajah, daerah kemaluan, dan daerah ketiak.
Beberapa artis sirkus abad ke-19 dan awal 20, seperti Julia Pastrana, juga telah memiliki riwayat hipertrikosis. Banyak dari mereka bekerja dengan karakter layaknya orang aneh dan malah dipromosikan sebagai memiliki sifat-sifat manusia dan hewan yang berbeda.
Kasus pertama yang tercatat sebagai berpenyakit hipertrikosis adalah Petrus Gonzales dari Kepulauan Canary. Hal ini didokumentasikan oleh Altrovandus pada 1648. Dia mencatat dalam keluarga Gonzales 'bahwa dua anak perempuan, anak, dan cucu semua telah terkena hipertrikosis. Hingga beberapa jenis lain mulai bermunculan, termasuk kasus seorang anak yang menginjak remaja di Thailand, Supatra Sasuphan. (imm/imm)
0 komentar
Berkomentarlah dengan Bahasa yang Relevan dan Sopan.. #ThinkHIGH! ^_^