London - Nathaniel Philip Rothschild (Nat) mendesak
direktur independen senior Bumi Plc Sir Julian Horn-Smith segera
bertindak atas dugaan pelanggaran pada laporan keuangan PT Bumi
Resources TBk (BUMI), anak usahanya di Indonesia.
Jika tidak ada
tindakan cepat dilakukan, maka Nat meminta Julian lengser dari
posisinya sebagai direksi di perusahaan kongsi Rothschild-Bakrie yang
dulu bernama Vallar Plc itu.
Nat sudah mengirimkan email kepada
Julian terkait hal tersebut akhir pekan lalu. Ia menilai, dewan direksi
dan komisaris sudah gagal dalam memahami situasi yang terjadi di
perusahaan yang tercatat di bursa London tersebut.
"Anda
seharusnya lebih menghargai masalah ini daripada respons yang sudah saya
lihat selama ini dari Anda, dan saya dengan sangat menyesal meminta
Anda mempertimbangkan kelayakan Anda dalam melanjutkan peran anda
sebagai direktur independen senior di Bumi Plc," kata Rothschild dalam
emailnya kepada Julain, dikutip dari The Telegraph, Senin (7/1/2013).
Rothschild,
merasa sangat kesal pada perkembangan yang dilakukan para dewan Bumi
Plc dalam memproses kasus penyelewengan keuangan di BUMI oleh
Macfarlanes itu. Ia pun mempertimbangkan untuk melakukan pertemuan luar
biasa untuk mendepak beberapa atau bahkan semua direksi di perusahaan
kongsi itu.
Meski demikian, Rothschild tidak mau membocorkan
langkah selanjutnya yang akan dia ambil setelah tahu para dewan direksi
dan komisaris BUMI lebih suka tawaran dari grup Bakrie.
Bumi Plc
didirikan oleh kongsi Grup Bakrie-Rothschild di 2011, yang sebelumnya
bernama Vallar Plc. Hubungan keduanya mulai memanas tak lama setelah
perusahaan tersebut listing di bursa London.
Kabar yang beredar,
Rothschild berniat mengambil alih Bumi Plc cara menjatuhkan harga
sahamnya melalui kabar 'miring' seputar Grup Bakrie. Setelah saham Bumi
Plc anjlok, Rothschild akan membelinya di harga murah.
Namun,
Grup Bakrie yang sadar akan hal itu pun menyerang balik. Grup Bakrie
sudah menarik satu-persatu personelnya dari jajaran direksi dan
komisaris Bumi Plc. Setelah Indra Bakrie dan Ari Hudaya lebih dahulu
meninggalkan perusahaan yang dulu bernama Vallar Plc itu, Chief
Executive Officer (CEO) Bumi Plc Nalin Rathod pun menyusul.
Mundurnya
jajaran direksi Bumi Plc itu dipicu oleh ketegangan antara dua
investornya, yaitu Grup Bakrie dan Rothschild. Nat yang kabarnya berniat
mengambil alih Bumi Plc dari Grup Bakrie menuduh anak usahanya di
Indonesia, PT Bumi Resources Tbk (BUMI), telah melakukan penggelapan
dana.
Nat pun meminta dilakukannya audit investigasi terhadap
BUMI dan BRAU. Audit investigasi pun dilakukan, tapi karena merasa tidak
didukung direksi dan komisaris Bumi Plc, Nat pun mengundurkan diri.
Tak
lama, Grup Bakrie yang geram atas tuduhan tak berdasar itu langsung
mengajukan proposal untuk melepas hubungan dengan Bumi Plc melalui
pembelian kembali saham-saham yang dipegang Bumi Plc di aset-asetnya di
Indonesia senilai US$ 1,2 miliar.
Yaitu melalui pembelian kembali
29% saham BUMI juga 85% kepemilikan di BRAU yang keduanya merupakan
anak usaha Bumi Plc. Pembelian akan dilakukan secara bertahap.
Masing-masing nilainya US$ 278 juta dan US$ 950 juta.
Rothschild,
yang juga salah satu pemegang saham Mayoritas di Bumi Plc merespons
proposal ini dengan tawaran baru, yaitu berani membayar Bumi Plc senilai
US$ 270 juta (Rp 2,5 triliun) kepada Bumi Plc melalui NR Investments
jika dewan komisarisnya berani memutus hubungan dengan Grup Bakrie dan
Samin Tan.
Dewan direksi Bumi Plc yang sudah melakukan pertemuan
menyatakan tidak bisa merespons tawaran Rothschild dan akan melanjutkan
pembahasan proposal Grup Bakrie, tawaran yang akan 'menceraikan' Bumi
Plc dengan Grup Bakrie.
"Kami sudah mempelajari secara mendalam
proposal Bakrie dan NR Investments. Beberapa bagian dari proposal Bakrie
bisa kami dukung, sementara tawaran NR Investments tidak bisa
diteruskan," kata Senior Independent Non-Executive Director Bumi Plc
Julian Horn-Smith dalam keterangan tertulis yang dikutip Bloomberg, Kamis (20/12/2012).
- Judul : Kisruh dengan Grup Bakrie
- Penulis : Unknown
- Kategori : Bisnis
-
Rating : 100% based on 10 ratings. 5 user reviews.
Item Reviewed: Kisruh dengan Grup Bakrie
9 out of 10 based on 10 ratings. 9 user reviews.
0 komentar
Berkomentarlah dengan Bahasa yang Relevan dan Sopan.. #ThinkHIGH! ^_^